Jakarta - PT. Liga Prima Indonesia
Sportindo (LPIS) membantah pernyataan seorang petinggi FOX Channel dan
menegaskan bahwa kerja sama dengan News Corp telah terjalin.
Sebelumnya, Senior Vice Presiden FOX International Channel, Peter Hutton, mengatakan kepada sejumlah media dari Indonesia termasuk detiksport di kantornya di Singapura, bahwa belum ada deal dengan PSSI (dan LPIS) untuk persepakbolaan di tanah air. (Fox adalah salah satu anak perusahaan News Corp)
Pernyataan itu dibantah oleh CEO PT. LPIS, Widjajanto. Seperti telah diumumkan kepada publik pada 16 Januari lalu di Jakarta, kerja sama yang dimaksud sudah terlaksana, dan sudah tertuang dalam sebuah commitment letter di antara pihak-pihak terkait.
"Yang perlu saya ingatkan adalah, kerja sama ini melibatkan tiga pihak: PSSI, News Corp, dan MNC Group. Commitment agreement
itu sudah kami tandatangani dan juga telah kami laporkan kepada
presiden AFC Zhang Jilong ketika beliau ke Jakarta beberapa waktu lalu,"
terang Widja kepada detiksport, Sabtu (26/1/2013) siang.
Ditambahkan
Widja, proses negosiasi tersebut dilakukan dengan pihak News Corp
pusat, dan belum sampai melibatkan wilayahnya Hutton.
"Kalau ditanya saat ini sudah sampai di mana, saya katakan, kami sedang on going negotiation.
Tinggal finalisasi teknis dan detilnya saja, seperti nego harga, jam
tayang, produksi siaran, dan lain-lain. Tapi intinya, kami sudah
mendapatkan komitmen dari News Corp (dan juga MNC Group) untuk ikut
membangun sepakbola Indonesia, termasuk sebagai sebuah industri besar
yang potensial, sehingga bisa benar-benar diwujudkan ke depannya,"
sambung Widja.
Ia lalu menjelaskan lagi bahwa kerja sama dengan News Corp adalah sebagai investor, dan bukannya pemegang hak siar, karena bagian itu menjadi porsi MNC Group.
"Mereka punya semacam league company,
perusahaan pengelolaan liga, dan mereka berdua (News Corp dan MNC
Group) menjadi pemegang saham, bersama-sama dengan PSSI. Dalam
komitmennya itu mereka memberi garansi, subsidi, kepada klub-klub.
"Mereka
akan menjadi semacam konsultan tentang sistem produksi liga di
Indonesia, karena mereka menyadari situasi sepakbola kita saat ini.
Jadi, konteks kerja sama ini sebenarnya juga mengarah pada reunifikasi,
rekonsialiasi, supaya Indonesia bisa segera memiliki kompetisi yang jauh
lebih profesional," papar Widja.
Ditanya kapan finalisasi kerja sama itu rampung, Widja mengatakan pihak berharap dalam minggu-minggu ini, sebelum kompetisi Indonesian Premier League (IPL) bergulir pada pertengahan Februari.
Sumber : Detik.com
No comments:
Post a Comment